siklon
Daerah pertumbuhan siklon tropis paling subur di dunia adalah Samudra Hindia dan perairan barat Australia. Sebagaimana dijelaskan Biro Meteorologi Australia, pertumbuhan siklon di kawasan tersebut mencapai rerata 10 kali per tahun. Siklon tropis selain menghancurkan daerah yang dilewati, juga menyebabkan banjir. Australia telah mengembangkan peringatan dini untuk mengurangi tingkat risiko ancaman siklon tropis sejak era 1960-an.
Jumlah siklon tropis yang tumbuh dibelahan bumi utara
rata-rata 57.3 kejadian dalam satu tahun dan dibelahan bumi selatan rata-rata
26.3 siklon tropis dalam setahun (berdasarkan data tahun 1968 - 1989).
Siklon tropis dapat terbentuk dengan persyaratan
berikut ini:
1. Suhu permukaan laut sekurang-kurangnya 26.5 C hingga ke kedalaman 60 meter
2. Kondisi atmosfer yang tidak stabil yang memungkinkan terbentuknya awan
Cumulonimbus. Awan-awan ini, yang merupakan awan-awan guntur, dan merupakan
penanda wilayah konvektif kuat, adalah penting dalam perkembangan siklon
tropis.
3. Atmosfer yang relatif lembab di ketinggian sekitar 5 km. Ketinggian ini
merupakan atmosfer paras menengah, yang apabila dalam keadaan kering tidak
dapat mendukung bagi perkembangan aktivitas badai guntur di dalam siklon.
4. Berada pada jarak setidaknya sekitar 500 km dari katulistiwa. Meskipun
memungkinkan, siklon jarang terbentuk di dekat ekuator.
5. Gangguan atmosfer di dekat permukaan bumi berupa angin yang berpusar yang
disertai dengan pumpunan angin.
6. Perubahan kondisi angin terhadap ketinggian tidak terlalu besar. Perubahan
kondisi angin yang besar akan mengacaukan proses perkembangan badai guntur.
PETIR
PENANGKAL PETIR
Penangkal petir adalah
rangkaian jalur yang difungsikan sebagai jalan bagi petir menuju ke permukaan bumi, tanpa
merusak benda-benda yang dilewatinya. Ada 3 bagian utama pada penangkal petir:
1.
Batang penangkal petir
2.
Kabel konduktor
3.
Tempat pembumian
Batang penangkal petir
Batang penangkal petir berupa
batang tembaga yang ujungnya runcing. Dibuat runcing karena
muatan listrikmempunyai
sifat mudah berkumpul dan lepas pada ujung logam yang runcing. Dengan demikian dapat
memperlancar proses tarik menarik dengan muatan listrik yang ada di awan.
Batang runcing ini dipasang pada bagian puncak suatu bangunan.
Kabel konduktor
Kabel konduktor terbuat dari
jalinan kawat tembaga.
Diameter jalinan kabel konduktor sekitar 1 cm hingga 2 cm . Kabel konduktor berfungsi
meneruskan aliran muatan listrik dari batang muatan listrik ke tanah. Kabel
konduktor tersebut dipasang pada dinding di bagian luar bangunan.
Tempat pembumian
Tempat pembumian (grounding)
berfungsi mengalirkan muatan listrik dari kabel konduktor ke batang pembumian (ground
rod) yang tertanam di tanah. Batang pembumian terbuat dari bahan tembaga
berlapis baja, dengan
diameter 1,5 cm dan panjang sekitar 1,8 - 3 m .
Cara kerja
Saat muatan listrik negatif di
bagian bawah awan sudah tercukupi, maka muatan listrik positif di tanah akan
segera tertarik. Muatan listrik kemudian segera merambat naik melalui kabel
konduktor , menuju ke ujung batang penangkal petir. Ketika muatan listrik
negatif berada cukup dekat di atas atap, daya tarik menarik antara kedua muatan
semakin kuat, muatan positif di ujung-ujung penangkal petir tertarik ke arah
muatan negatif. Pertemuan kedua muatan menghasilkan aliran listrik. Aliran
listrik itu akan mengalir ke dalam tanah, melalui kabel konduktor, dengan
demikian sambaran petir tidak mengenai bangunan. Tetapi sambaran petir dapat
merambat ke dalam bangunan melalui kawat jaringan listrik dan bahayanya dapat
merusak alat-alat elektronik di bangunan yang terhubung ke jaringan listrik
itu, selain itu juga dapat menyebabkan kebakaran atau ledakan. Untuk mencegah
kerusakan akibat jaringan listrik tersambar petir, biasanya di dalam bangunan
dipasangi alat yang disebut penstabil arus listrik (surge arrestor).
Petir terjadi karena ada
perbedaan potensial antara awan dan bumi atau dengan awan lainnya. Proses
terjadinya muatan pada awan karena dia bergerak terus menerus secara teratur,
dan selama pergerakannya dia akan berinteraksi dengan awan lainnya sehingga
muatan negatif akan berkumpul pada salah satu sisi (atas atau bawah), sedangkan
muatan positif berkumpul pada sisi sebaliknya. Jika perbedaan potensial antara
awan dan bumi cukup besar, maka akan terjadi pembuangan muatan negatif
(elektron) dari awan ke bumi atau sebaliknya untuk mencapai kesetimbangan. Pada
proses pembuangan muatan ini, media yang dilalui elektron adalah udara. Pada
saat elektron mampu
menembus ambang batas isolasi udara inilah terjadi ledakan suara. Petir lebih
sering terjadi pada musim hujan, karena
pada keadaan tersebut udara mengandung
kadar air yang lebih tinggi sehingga daya isolasinya turun dan arus lebih mudah
mengalir. Karena ada awan bermuatan negatif dan
awan bermuatan positif, maka
petir juga bisa terjadi antar awan yang berbeda muatan.
Terjadinya Hujan
·IlmuPengetahuan.org – Air merupakan sumber daya alam yang sangat
penting vital bagi kelangsungan dan perkembangan makhluk hidup di Bumi. Terjadinya hujan sangat dipengaruhi oleh konveksi di atmosfer
bumi dan lautan. Konveksi adalah proses pemindahan panas oleh gerak
massa suatu fluida dari suatu daerah ke daerah lainnya. Air-air yang terdiri
dari air laut, air sungai, air limbah, dan sebagainya tersebut
umumnya mengalami proses penguapan atau evaporasiakibat
adanya bantuan dari panas sinar matahari. Air tersebut kemudian menjadi uap
melayang ke udara dan akhirnya terus bergerak menuju langit yang tinggi bersama
uap-uap air yang lain.
Sesampai di atas, uap-uap mengalami proses pemadatan atau biasa
disebut juga kondensasisehingga
terbentuklah awan. Akibat terbawa angin yang bergerak, awan-awan tersebut
saling bertemu dan membesar dan kemudian menuju ke atmosfir bumi yang suhunya
lebih rendah atau dingin dan akhirnya membentuk butiran es dan air. Karena
terlalu berat dan tidak mampu lagi ditopang angin akhirnya butiran-butiran air
atau es tersebut jatuh ke permukaan bumi, proses ini disebut juga proses presipitasi.
Karena semakin rendah, mengakibatkan suhu semakin naik maka es/salju akan
mencair, namun jika suhunya sangat rendah, maka akan turun tetap menjadi salju.
Bagian-bagian awan
Proses terjadinya hujan alami
Manfaat Air Hujan Bagi Tubuh Air hujan memiliki suhu dibawah
rata-rata dari air tawar lainnya. Sehingga bisa membuat badan menggigil
kedinginan, walaupun hanya terkena air hujan beberapa saat saja. Bahkan bisa
mengaklibatkan flu, batuk, dan meriang. Tapi walau demikian,air hujan ternyata
berguna untuk beberapa hal pada tubuh manusia. Beberapa manfaat air hujan bagi
tubuh kita diantaranya : 1. Menghilangkan bau amis Kalau kita habis
makan ikan atau daging, terkadang bau amis pada telapak tangan sulit untuk
hilang walaupun kita cuci tangan pakai sabun. Nah salah satu manfaat air hujan
adalah dapat menghilangkan bau amis. Coba saja sobat netter cuci tangan pakai
air hujan, pasti bau amis pada jari tangan kita akan hilang, meskipun tanpa
menggunakan sabun 2. Pengejutan system syaraf pada tubuh Seperti
pada pijat reflfeksi, pola dasarnya adalah pengejutan system syaraf yang
terletak dibawah jaringan kulit. Kalau kita mandi air hujan selama 10 menit
saja, maka ribuan butir air hujan akan memukul kita. Pukulan air hujan tersebut
dapat mengejutkan ribuan system syaraf yang tersebar di seluruh tubuh. Apalagi
kalau kita mengendarai sepeda motor dengan kaca helm terbuka, pukulan air hujan
pada wajah kita akan terasa lebih keras, ternyata itu seperti sebuah pijatan
yang mujarab dapat melancarkan peredaran darah pada wajah. 3.
Menghilangkan toksin ( racun ) pada tubuh Dengan melarutkan garam pada air
hujan segar, lalu rendamlah telapak kaki kita selama ± 15 menit. Lakukan secara
rutin setiap kali turun hujan. Usahakan air hujan murni yang digunakan. Yang
dimaksud dengan air hujan murni adalah air hujan yang langsung ditampung pada
wadah tanpa melewati media lain. Simpan wadah penampungan air hujan pada tempat
terbuka, supaya air hujan dari langit langsung masuk ke wadah penampungan, tanpa
melewati genteng atau talang. Sebenarnya masih banyak manfaat air hujan bagi
tubuh kita. Tapi berhubung udah pegel nulis artikelnya, jadu cukup sekian dulu
artikel mengenai manfaat air hujan bagi tubuh.
Proses
terjadinya hujan asam
Dampak Hujan Asam Hujan
merupakan suatu gejala alam dimana
uap di langit mengkondensasi dan jatuh ke permukaan bumi dalam rangkaian proses
hidrologi. Biasanya partikel- partikel air tersebut memiliki diameter 0.5 mm atau lebih. Jika jatuhannya
tidak dapat mencapai permukaan
bumi atau tanah karena menguap lagi maka jatuhan tersebut disebut Virga.Bagi
para petani, musim hujan merupakan tanda untuk kembali bercocok tanam. Di
beberapa daerah yang mengalami kekeringan, hujan merupakan berkah yang sangat
ditunggu kehadirannya. Namun tahukah anda bahwa terdapat suatu jenis hujan yang
dapat mengarah kepada “ kehancuran alam” karena keberadaannya ?? Sifat asam
dalam hujan yang dikarenakan CO2 di udara larut pada air hujan dapat membantu melarutkan mineral
dalam tanah yang berguna bagi tumbuhan dan binatang. Namun jika kadar keasaman
( Ph ) air hujan terlalu rendah maka hal tersebut dapat menyebabkan hujan asam.
Pada hujan asam, kadar Ph
biasanya sekitar 2 hingga 3 saja.
Istilah hujan asam mulai dipergunakan pada tahun 1872 oleh Robert
Angus Smith ( Anonim, 2001) meskipun kejadian hujan asam sendiri dilaporkan
pertama kali dua puluh tahun sebelumnya di kota Menchester United yang
merupakan kota penting dalam revolusi industri.Pada dasarnya hujan asam
disebabkan oleh dua polutan udara yaitu Sulfur Dioksida (SO2) dan Nitrogen
Oksida (NOx) yang mana keduanya dihasilkan melalui pembakaran.Menurut sumber
terjadinya, kandungan sulfur di udara yang dapat menyebabkan hujan asam dapat
dikarenakan oleh faktor alam seperti semburan gunung berapi, proses biologis di
tanah, sungai dan laut. Di sisi lain gas sulfur juga berasal dari pembakaran
batubara (Tjasyono, 2004, Lehr et. Al, 2005,) dan berasal dari emisi industri.
Pada tahun 1983 United
Nations Environment Programme memperkirakan besarnya sulfur yang dilepaskan
antara 80-288 juta ton tiap
tahunnya dan sekitar 69 juta ton diantaranya berasal dari aktivitas manusia.
Pada Nitrogen dioksida, sumber terjadinya dapat berasal pula dari aktifitas
jasad renik yang menggunakan senyawa organik yang mengandung N. Besarnya oksida
nitrogen yang dilepaskan antara 20-90 juta
ton tiap tahunnya dari alam dan sekitar 24 juta ton diantaranya berasal dari
aktivitas manusia .Senyawa SO2 dan NOx kemudian akan terkumpul di udara dan
bereaksi dengan air membentuk asam sulfat dan asam nitrat yang mudah larut
sehingga jatuh bersama air hujan.
Air hujan yang asam tersebut akan
mengganggu keseimbangan ekosistem karena memberikan dampak buruk bagi
lingkungan biotik dan abiotik, diantaranya :
Danau
Zat asam yang berlebihan pada
daau dapat mengakibatkan sedikitnya spesies yang bertahan terutama plankton dan
invertebrate. Jika Ph air danau kurang dari 5 maka lebih dari 75% spesies ikan
akan hilang ( Anonim, 2002)
Tumbuhan dan Hewan
Hujan asam yang larut bersama nutrisi di tanah dapat menjadi
racun bagi tumbuhan pada saat nutrisi tersebut diserap dan hendak di jadikan
sumber makanan melalui proses fotosintesis sehingga hal ini akan menghambat
pertumbuhan dan mempercepat daun berguguran, selebihnya pohon-pohon akan
terserang penyakit, kekeringan dan mati.Spesies hewan tanah pun memiliki ambang
toleransi terhadap hujan asam sehingga mereka dapat mati karena perubahan
lingkungan yang ekstrim
Kesehatan manusia
Partikel halus sulfur dapat mengikat di paru- paru pada saat
proses pernafasan berlangsung. Hal ini dapat menyebabkan berbagai penyakit
pernafasan. Selain itu senyawa sulfat dan nitrat yang mengalami kontak langsung
dengan kulit dapat menyebabkan terjadinya kanker kulit.
Korosi
Hujan asam juga dapat mempercepat proses pengkaratan dari
beberapa material seperti batu kapur, pasir besi, marmer, batu pada diding
beton serta logam. Oleh karena itu kita harus melakukan upaya untuk mencegah
timbulnya hujam asam yang dapat pula merusak bangunan tua serta monument
seperti candi dan patung.
Hujan Buatan
Hujan buatan merupakan
inovasi terbaru yang berguna agar proses jatuhnya hujan semakin banyak dan
cepat. Agar hujan buatan bisa terbentuk, maka dibutuhkan awan-awan yang
memiliki kadar air yang banyak dan kecepatan angin yang lambat. Apakah hanya
itu saja yang dibutuhkan? Tidak hanya itu, masih banyak lagi yang harus
dibutuhkan. Hujan buatan ini dibuat dengan cara menyemai awan dengan
menggunakan bahan yang bersifat higroskopik sehingga proses pertumbuhan
butir-butir hujan di dalam awan akan meningkat dan selanjutnya akan mempercepat
terjadinya hujan. Jenis awan Cumulus adalah jenis awan yang sangat bagus
untuk digunakan sebagai media membuat hujan buatan. Setelah lokasi pemilihan
awan-awan yang masuk dalam kriteria ditemukan, langkah selanjutnya adalah
proses penyemaian. Proses ini membutuhkan media pesawat yang berfungsi untuk
mengangkut bubuk-bubuk yang sudah disiapkan untuk disebar di awan-awan
tersebut.
Bubuk khusus tersebut terdiri dari glasiogenik berupa Perak Iodida yang berfungsi
untuk membentuk es. Di dalam bubuk tersebut, dicampur pula garam dapur atau Natrium
Chlorida dan urea,
bahan-bahan tersebut digunakan karena seperti kandungan yang terdapat di awan.
Untuk dapat membentuk hujan yang lebat, biasanya dibutuhkan bubuk khusus yang
sudah diterangkan di atas sebanyak 3 ton yang disemai menggunakan pesawat
terbang ke awan Cumulus selama 30 hari. Proses pembuatan hujan buatan ini juga
belum mesti berhasil. Yang terpenting adalah penyebaran bibit hujan harus
memperhatikan arah angin, kelembaban dan tekanan udara.
Manfaat Hujan Buatan
Hujan buatan
bermanfaat untuk membantu daerah yang sedang mengalami kekeringan, pengisian
waduk, keperluan air bersih, irigasi, dan sebagainya. Karena hujan buatan ini
merupakan teknologi modifikasi cuaca, maka hujan buatan bisa terjadi kapan saja
tanpa harus menunggu musim hujan.
Tornado
merupakan salah
satu fenomena cuaca yang penting karena dapat memberikan
kerusakan parah. Yang dikenal dengan Tornado adalah sebuah
kolom udara berputar yang menghubungkan awan cumulonimbus dan permukaan.
Kebanyakan tornado memiliki kecepatan angin kurang dari
110 mil per jam (177 km/h) dan bergerak beberapa mil sebelum
lenyap. Tornado yang paling ekstrim bisa memiliki kecepatan
angin lebih dari 300 mph (480 km/h), memiliki lebar lebih dari dua mil (3.2
km).
Pengertian Tornado
Tornado didefinisikan oleh Glosari
Meteorologi sebagai "kolom udara yang berputar kencang yang
menyatu dengan permukaan tanah dan muncul dari awan cumuliform atau bagian
bawah awan cumuliform dan sering (namun tidak selalu) tampak sebagai suatu awan
corong.."
Secara etimologi, Kata "tornado"merupakan perubahan dari kata dalam Bahasa Spanyol tronada ke bahasa inggris, tornado, yang berarti "badai petir". Kemudian, kata tornado juga diambil dari Bahasa Latin tonare, yang berarti "gemuruh". Kata ini sangat mungkin merupakan kombinasi dari bahasa Spanyol tronada dan tornar("berputar"); namun, kata ini mungkin juga merupakan suatu etimologi rakyat. Tornadojuga secara umum dikenal sebagai twisters.
Proses Terjadinya Tornado
Sebelum ke proses
terjadinya tornado, kita harus mengetahui awan cumulonimbus dulu.
Bagi yang belum baca, silahkan baca dulu artikel awan cumulonimbus. Di dalam awan
cumulonimbus ada yang disebut dengan downdraft dan updraft.
Sebaiknya baca duluartikel fenomena cuaca : thunderstorm. Kenapa harus baca tentang Thunderstorm dulu?
karena Tornado ga bakal jauh-jauh dari yang namanya Thunderstorm.
Thunderstorm jenis supercell, merupakan
tipe terbesar dari thunderstorm. Di dalamnya ada updraft yang
kuat dan downdraft yang kuat. Di belakang thunderstorm biasanyaupdraft dan
di depannya downdraft (presipitasi). Nah,di bagian updraft ini
merupakan bagian dimana udara terangkat ke atas.
Updraft yang sangat kuat (biasanya
terjadi karena ada udara menyebar / divergensi di atas), menyebabkan terjadi tekanan
rendah skala lokal. Udara terkumpul dari segala arah di titik dimana
terjadi updraft terbesar . Karena beda tekanannya sangat besar
dan tiba-tiba, angin yang terkumpul akhirnya berputar dan menimbulkan funnel
cloud (awan corong) atau yang disebut tuba cloud.
Jika funnel cloud menyentuh permukaan, itulah yang
disebut tornado.
Persebaran Tornado
Kalau dilihat dari peta di atas, wilayah yang paling sering mengalami tornado adalah Amerika serikat. Sekitar 800-1000 tornado menerjang setiap tahun. Lalu bagaimana dengan Indonesia. Yah, seperti yang terlihat pada peta, wilayah kita merupakan wilayah yang lumayan aman dari tornado, kalaupun ada, intensitasnya tidak akan sebesartornadonya Amerika Serikat.
Tingkatan Skala Tornado
Tingkatan skala tornado berdasarkan skala Fujita. Nama ini diambil dari nama penemunya yang seorang meteorologis bernama T. Theodore Fujita. Skala Fujita ini memiliki enam tingkatan yaitu:
1. Skala F0 merupakan tingkatan terendah dengan kecepatan angin 40 sampai 72 mph
2. Skala F1 dengan kecepatan angin 73 sampai 112 mph. pada tingkat ini tornado mampu merusak atap bangunan dan mobil kecil.
3. Skala F2, tornado mampu merusak rumah, truk, kereta api dan pepohonan. Kecepatan angin sekitar 113 sampai 157 mph.
4. Skala F3 dengan kecepatan angin 158 sampai 206 mph.
5. Skala F4 dengan kecepatan angin 207 sampai 260 mph yang mampu merusak struktur bangunan rumah.
6. Skala F5 merupakan skala tertinggi dengan kecepatan angin 261 sampai 318 mph. Pada tingkat ini, mobil akan berterbangan di udara dan seluruh truktur bangunan rumah akan luluh lantak di hantamnya.
No comments:
Post a Comment