Monday, 11 March 2013

4 PERISTIWA LANGIT YANG MENIMBULKAN KERUSAKAN


siklon
Dalam meteorologi, siklon tropis (atau hurikan, angin puyuh, badai tropis, taifun, atau angin ribut tergantung pada daerah dan kekuatannya) adalah sebuah jenis sistem tekanan udara rendah yang terbentuk secara umum di daerah tropis. Sementara angin sejenisnya bisa bersifat destruktif tinggi, siklon tropis adalah bagian penting dari sistem sirkulasi atmosfer, yang memindahkan panas dari daerah khatulistiwa menuju garis lintang yang lebih tinggi.
Daerah pertumbuhan siklon tropis paling subur di dunia adalah Samudra Hindia dan perairan barat Australia. Sebagaimana dijelaskan Biro Meteorologi Australia, pertumbuhan siklon di kawasan tersebut mencapai rerata 10 kali per tahun. Siklon tropis selain menghancurkan daerah yang dilewati, juga menyebabkan banjir. Australia telah mengembangkan peringatan dini untuk mengurangi tingkat risiko ancaman siklon tropis sejak era 1960-an. Seperti namanya, siklon tropis tumbuh diperairan disekitar daerah tropis, terutama yang memiliki suhu muka laut yang hangat.
Jumlah siklon tropis yang tumbuh dibelahan bumi utara rata-rata 57.3 kejadian dalam satu tahun dan dibelahan bumi selatan rata-rata 26.3 siklon tropis dalam setahun (berdasarkan data tahun 1968 - 1989).
Siklon tropis dapat terbentuk dengan persyaratan berikut ini:
1.  Suhu permukaan laut sekurang-kurangnya 26.5 C hingga ke kedalaman 60 meter
2.  Kondisi atmosfer yang tidak stabil yang memungkinkan terbentuknya awan Cumulonimbus. Awan-awan ini, yang merupakan awan-awan guntur, dan merupakan penanda wilayah konvektif kuat, adalah penting dalam perkembangan siklon tropis.
3.  Atmosfer yang relatif lembab di ketinggian sekitar 5 km. Ketinggian ini merupakan atmosfer paras menengah, yang apabila dalam keadaan kering tidak dapat mendukung bagi perkembangan aktivitas badai guntur di dalam siklon.
4.  Berada pada jarak setidaknya sekitar 500 km dari katulistiwa. Meskipun memungkinkan, siklon jarang terbentuk di dekat ekuator.
5.  Gangguan atmosfer di dekat permukaan bumi berupa angin yang berpusar yang disertai dengan pumpunan angin.
6.  Perubahan kondisi angin terhadap ketinggian tidak terlalu besar. Perubahan kondisi angin yang besar akan mengacaukan proses perkembangan badai guntur.
                                                                    PETIR

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas Petir di atas kota PiracibabaBrasil Petirkilat, atau halilintar adalah gejala alam yang biasanya muncul pada musim hujandi saat langit memunculkan kilatan cahaya sesaat yang menyilaukan. Beberapa saat kemudian disusul dengan suara menggelegar yang disebut guruh. Perbedaan waktu kemunculan ini disebabkan adanya perbedaan antara kecepatan suara dan kecepatan cahaya.
PENANGKAL PETIR
Penangkal petir adalah rangkaian jalur yang difungsikan sebagai jalan bagi petir menuju ke permukaan bumi, tanpa merusak benda-benda yang dilewatinya. Ada 3 bagian utama pada penangkal petir:
1. Batang penangkal petir
2. Kabel konduktor
3. Tempat pembumian

Batang penangkal petir

Batang penangkal petir berupa batang tembaga yang ujungnya runcing. Dibuat runcing karena muatan listrikmempunyai sifat mudah berkumpul dan lepas pada ujung logam yang runcing. Dengan demikian dapat memperlancar proses tarik menarik dengan muatan listrik yang ada di awan. Batang runcing ini dipasang pada bagian puncak suatu bangunan.

Kabel konduktor

Kabel konduktor terbuat dari jalinan kawat tembaga. Diameter jalinan kabel konduktor sekitar 1 cm hingga 2 cm . Kabel konduktor berfungsi meneruskan aliran muatan listrik dari batang muatan listrik ke tanah. Kabel konduktor tersebut dipasang pada dinding di bagian luar bangunan.

Tempat pembumian

Tempat pembumian (grounding) berfungsi mengalirkan muatan listrik dari kabel konduktor ke batang pembumian (ground rod) yang tertanam di tanah. Batang pembumian terbuat dari bahan tembaga berlapis baja, dengan diameter 1,5 cm dan panjang sekitar 1,8 - 3 m .

Cara kerja

Saat muatan listrik negatif di bagian bawah awan sudah tercukupi, maka muatan listrik positif di tanah akan segera tertarik. Muatan listrik kemudian segera merambat naik melalui kabel konduktor , menuju ke ujung batang penangkal petir. Ketika muatan listrik negatif berada cukup dekat di atas atap, daya tarik menarik antara kedua muatan semakin kuat, muatan positif di ujung-ujung penangkal petir tertarik ke arah muatan negatif. Pertemuan kedua muatan menghasilkan aliran listrik. Aliran listrik itu akan mengalir ke dalam tanah, melalui kabel konduktor, dengan demikian sambaran petir tidak mengenai bangunan. Tetapi sambaran petir dapat merambat ke dalam bangunan melalui kawat jaringan listrik dan bahayanya dapat merusak alat-alat elektronik di bangunan yang terhubung ke jaringan listrik itu, selain itu juga dapat menyebabkan kebakaran atau ledakan. Untuk mencegah kerusakan akibat jaringan listrik tersambar petir, biasanya di dalam bangunan dipasangi alat yang disebut penstabil arus listrik (surge arrestor).

Petir merupakan gejala alam yang bisa kita analogikan dengan sebuah kapasitor raksasa, dimana lempeng pertama adalah awan (bisa lempeng negatif atau lempeng positif) dan lempeng kedua adalah bumi (dianggap netral). Seperti yang sudah diketahui kapasitor adalah sebuah komponen pasif pada rangkaian listrik yang bisa menyimpan energi sesaat (energy storage). Petir juga dapat terjadi dari awan ke awan (intercloud), dimana salah satu awan bermuatan negatif dan awan lainnya bermuatan positif.

Petir terjadi karena ada perbedaan potensial antara awan dan bumi atau dengan awan lainnya. Proses terjadinya muatan pada awan karena dia bergerak terus menerus secara teratur, dan selama pergerakannya dia akan berinteraksi dengan awan lainnya sehingga muatan negatif akan berkumpul pada salah satu sisi (atas atau bawah), sedangkan muatan positif berkumpul pada sisi sebaliknya. Jika perbedaan potensial antara awan dan bumi cukup besar, maka akan terjadi pembuangan muatan negatif (elektron) dari awan ke bumi atau sebaliknya untuk mencapai kesetimbangan. Pada proses pembuangan muatan ini, media yang dilalui elektron adalah udara. Pada saat elektron mampu menembus ambang batas isolasi udara inilah terjadi ledakan suara. Petir lebih sering terjadi pada musim hujan, karena pada keadaan tersebut udara mengandung kadar air yang lebih tinggi sehingga daya isolasinya turun dan arus lebih mudah mengalir. Karena ada awan bermuatan negatif dan awan bermuatan positif, maka petir juga bisa terjadi antar awan yang berbeda muatan.

 

                                   Terjadinya Hujan


·IlmuPengetahuan.org – Air merupakan sumber daya alam yang sangat penting vital bagi kelangsungan dan perkembangan makhluk hidup di Bumi. Terjadinya hujan sangat dipengaruhi oleh konveksi di atmosfer bumi dan lautan. Konveksi adalah proses pemindahan panas oleh gerak massa suatu fluida dari suatu daerah ke daerah lainnya. Air-air yang terdiri dari air laut, air sungai, air limbah, dan sebagainya tersebut umumnya mengalami proses penguapan atau evaporasiakibat adanya bantuan dari panas sinar matahari. Air tersebut kemudian menjadi uap melayang ke udara dan akhirnya terus bergerak menuju langit yang tinggi bersama uap-uap air yang lain.
Sesampai di atas, uap-uap mengalami proses pemadatan atau biasa disebut juga kondensasisehingga terbentuklah awan. Akibat terbawa angin yang bergerak, awan-awan tersebut saling bertemu dan membesar dan kemudian menuju ke atmosfir bumi yang suhunya lebih rendah atau dingin dan akhirnya membentuk butiran es dan air. Karena terlalu berat dan tidak mampu lagi ditopang angin akhirnya butiran-butiran air atau es tersebut jatuh ke permukaan bumi, proses ini disebut juga proses presipitasi. Karena semakin rendah, mengakibatkan suhu semakin naik maka es/salju akan mencair, namun jika suhunya sangat rendah, maka akan turun tetap menjadi salju.
Bagian-bagian awan
Proses terjadinya hujan alami

Manfaat Air Hujan Bagi Tubuh Air hujan memiliki suhu dibawah rata-rata dari air tawar lainnya. Sehingga bisa membuat badan menggigil kedinginan, walaupun hanya terkena air hujan beberapa saat saja. Bahkan bisa mengaklibatkan flu, batuk, dan meriang. Tapi walau demikian,air hujan ternyata berguna untuk beberapa hal pada tubuh manusia. Beberapa manfaat air hujan bagi tubuh kita diantaranya : 1.   Menghilangkan bau amis Kalau kita habis makan ikan atau daging, terkadang bau amis pada telapak tangan sulit untuk hilang walaupun kita cuci tangan pakai sabun. Nah salah satu manfaat air hujan adalah dapat menghilangkan bau amis. Coba saja sobat netter cuci tangan pakai air hujan, pasti bau amis pada jari tangan kita akan hilang, meskipun tanpa menggunakan sabun 2.   Pengejutan system syaraf pada tubuh Seperti pada pijat reflfeksi, pola dasarnya adalah pengejutan system syaraf yang terletak dibawah jaringan kulit. Kalau kita mandi air hujan selama 10 menit saja, maka ribuan butir air hujan akan memukul kita. Pukulan air hujan tersebut dapat mengejutkan ribuan system syaraf yang tersebar di seluruh tubuh. Apalagi kalau kita mengendarai sepeda motor dengan kaca helm terbuka, pukulan air hujan pada wajah kita akan terasa lebih keras, ternyata itu seperti sebuah pijatan yang mujarab dapat melancarkan peredaran darah pada wajah. 3.   Menghilangkan toksin ( racun ) pada tubuh Dengan melarutkan garam pada air hujan segar, lalu rendamlah telapak kaki kita selama ± 15 menit. Lakukan secara rutin setiap kali turun hujan. Usahakan air hujan murni yang digunakan. Yang dimaksud dengan air hujan murni adalah air hujan yang langsung ditampung pada wadah tanpa melewati media lain. Simpan wadah penampungan air hujan pada tempat terbuka, supaya air hujan dari langit langsung masuk ke wadah penampungan, tanpa melewati genteng atau talang. Sebenarnya masih banyak manfaat air hujan bagi tubuh kita. Tapi berhubung udah pegel nulis artikelnya, jadu cukup sekian dulu artikel mengenai manfaat air hujan bagi tubuh.



Proses terjadinya hujan asam
Dampak Hujan Asam Hujan merupakan suatu gejala alam  dimana uap di langit mengkondensasi dan jatuh ke permukaan bumi dalam rangkaian proses hidrologi. Biasanya partikel- partikel air tersebut memiliki diameter  0.5 mm atau lebih. Jika jatuhannya tidak  dapat mencapai permukaan bumi atau tanah karena menguap lagi maka jatuhan tersebut disebut Virga.Bagi para petani, musim hujan merupakan tanda untuk kembali bercocok tanam. Di beberapa daerah yang mengalami kekeringan, hujan merupakan berkah yang sangat ditunggu kehadirannya. Namun tahukah anda bahwa terdapat suatu jenis hujan yang dapat mengarah kepada “ kehancuran alam”  karena keberadaannya ?? Sifat asam dalam hujan yang dikarenakan CO2 di udara larut pada air hujan  dapat membantu melarutkan mineral dalam tanah yang berguna bagi tumbuhan dan binatang. Namun jika kadar keasaman ( Ph ) air hujan terlalu rendah maka hal tersebut dapat menyebabkan hujan asam. Pada hujan asam,  kadar Ph biasanya sekitar 2 hingga 3 saja.
Istilah hujan asam mulai dipergunakan pada tahun 1872 oleh Robert Angus Smith ( Anonim, 2001) meskipun kejadian hujan asam sendiri dilaporkan pertama kali dua puluh tahun sebelumnya di kota Menchester United yang merupakan kota penting dalam revolusi industri.Pada dasarnya hujan asam disebabkan oleh dua polutan udara yaitu Sulfur Dioksida (SO2) dan Nitrogen Oksida (NOx) yang mana keduanya dihasilkan melalui pembakaran.Menurut sumber terjadinya, kandungan sulfur di udara yang dapat menyebabkan hujan asam dapat dikarenakan oleh faktor alam seperti semburan gunung berapi, proses biologis di tanah, sungai dan laut. Di sisi lain gas sulfur juga berasal dari pembakaran batubara (Tjasyono, 2004, Lehr et. Al, 2005,) dan berasal dari emisi industri. Pada tahun 1983  United Nations Environment Programme memperkirakan besarnya sulfur yang dilepaskan antara 80-288  juta ton tiap tahunnya dan sekitar 69 juta ton diantaranya berasal dari aktivitas manusia. Pada Nitrogen dioksida, sumber terjadinya dapat berasal pula dari aktifitas jasad renik yang menggunakan senyawa organik yang mengandung N. Besarnya oksida nitrogen yang dilepaskan antara 20-90  juta ton tiap tahunnya dari alam dan sekitar 24 juta ton diantaranya berasal dari aktivitas manusia .Senyawa SO2 dan NOx kemudian akan terkumpul di udara dan bereaksi dengan air membentuk asam sulfat dan asam nitrat yang mudah larut sehingga jatuh bersama air hujan.
Air hujan yang asam tersebut akan mengganggu keseimbangan ekosistem karena memberikan dampak buruk bagi lingkungan biotik dan abiotik, diantaranya :
Danau 
Zat asam yang berlebihan pada daau dapat mengakibatkan sedikitnya spesies yang bertahan terutama plankton dan invertebrate. Jika Ph air danau kurang dari 5 maka lebih dari 75% spesies ikan akan hilang ( Anonim, 2002)
Tumbuhan dan Hewan
Hujan asam yang larut bersama nutrisi di tanah dapat menjadi racun bagi tumbuhan pada saat nutrisi tersebut diserap dan hendak di jadikan sumber makanan melalui proses fotosintesis sehingga hal ini akan menghambat pertumbuhan dan mempercepat daun berguguran, selebihnya pohon-pohon akan terserang penyakit, kekeringan dan mati.Spesies hewan tanah pun memiliki ambang toleransi terhadap hujan asam sehingga mereka dapat mati karena perubahan lingkungan yang ekstrim
Kesehatan manusia
Partikel halus sulfur dapat mengikat di paru- paru pada saat proses pernafasan berlangsung. Hal ini dapat menyebabkan berbagai penyakit pernafasan. Selain itu senyawa sulfat dan nitrat yang mengalami kontak langsung dengan kulit dapat menyebabkan terjadinya kanker kulit.
Korosi
Hujan asam juga dapat mempercepat proses pengkaratan dari beberapa material seperti batu kapur, pasir besi, marmer, batu pada diding beton serta logam. Oleh karena itu kita harus melakukan upaya untuk mencegah timbulnya hujam asam yang dapat pula merusak bangunan tua serta monument seperti candi dan patung. 

 Hujan Buatan

Hujan buatan merupakan inovasi terbaru yang berguna agar proses jatuhnya hujan semakin banyak dan cepat. Agar hujan buatan bisa terbentuk, maka dibutuhkan awan-awan yang memiliki kadar air yang banyak dan kecepatan angin yang lambat. Apakah hanya itu saja yang dibutuhkan? Tidak hanya itu, masih banyak lagi yang harus dibutuhkan. Hujan buatan ini dibuat dengan cara menyemai awan dengan menggunakan bahan yang bersifat higroskopik sehingga proses pertumbuhan butir-butir hujan di dalam awan akan meningkat dan selanjutnya akan mempercepat terjadinya hujan. Jenis awan Cumulus adalah jenis awan yang sangat bagus untuk digunakan sebagai media membuat hujan buatan. Setelah lokasi pemilihan awan-awan yang masuk dalam kriteria ditemukan, langkah selanjutnya adalah proses penyemaian. Proses ini membutuhkan media pesawat yang berfungsi untuk mengangkut bubuk-bubuk yang sudah disiapkan untuk disebar di awan-awan tersebut.
Bubuk khusus tersebut terdiri dari glasiogenik berupa Perak Iodida yang berfungsi untuk membentuk es. Di dalam bubuk tersebut, dicampur pula garam dapur atau Natrium Chlorida dan urea, bahan-bahan tersebut digunakan karena seperti kandungan yang terdapat di awan. Untuk dapat membentuk hujan yang lebat, biasanya dibutuhkan bubuk khusus yang sudah diterangkan di atas sebanyak 3 ton yang disemai menggunakan pesawat terbang ke awan Cumulus selama 30 hari. Proses pembuatan hujan buatan ini juga belum mesti berhasil. Yang terpenting adalah penyebaran bibit hujan harus memperhatikan arah angin, kelembaban dan tekanan udara.

Manfaat Hujan Buatan

Hujan buatan bermanfaat untuk membantu daerah yang sedang mengalami kekeringan, pengisian waduk, keperluan air bersih, irigasi, dan sebagainya. Karena hujan buatan ini merupakan teknologi modifikasi cuaca, maka hujan buatan bisa terjadi kapan saja tanpa harus menunggu musim hujan.

Tornado 
merupakan salah satu fenomena cuaca yang penting karena dapat memberikan kerusakan parah. Yang dikenal dengan Tornado adalah sebuah kolom udara berputar yang menghubungkan awan cumulonimbus dan permukaan. Kebanyakan tornado memiliki kecepatan angin kurang dari  110 mil per jam (177 km/h) dan bergerak beberapa mil sebelum lenyap. Tornado yang paling ekstrim bisa memiliki kecepatan angin lebih dari 300 mph (480 km/h), memiliki lebar lebih dari dua mil (3.2 km).
Pengertian Tornado
Tornado didefinisikan oleh Glosari Meteorologi sebagai "kolom udara yang berputar kencang yang menyatu dengan permukaan tanah dan muncul dari awan cumuliform atau bagian bawah awan cumuliform dan sering (namun tidak selalu) tampak sebagai suatu awan corong.."

Secara etimologi, Kata "tornado"merupakan perubahan dari kata dalam Bahasa Spanyol tronada ke bahasa inggris, tornado, yang berarti "badai petir". Kemudian, kata tornado juga diambil dari Bahasa Latin tonare, yang berarti "gemuruh". Kata ini sangat mungkin merupakan kombinasi dari bahasa Spanyol tronada dan tornar("berputar"); namun, kata ini mungkin juga merupakan suatu etimologi rakyat. Tornadojuga secara umum dikenal sebagai twisters.
Proses Terjadinya Tornado
Sebelum ke proses terjadinya tornado, kita harus mengetahui awan cumulonimbus dulu. Bagi yang belum baca, silahkan baca dulu artikel awan cumulonimbus. Di dalam awan cumulonimbus ada yang disebut dengan downdraft dan updraft. Sebaiknya baca duluartikel fenomena cuaca : thunderstorm. Kenapa harus baca tentang Thunderstorm dulu? karena Tornado ga bakal jauh-jauh dari yang namanya Thunderstorm.
Thunderstorm jenis supercell, merupakan tipe terbesar dari thunderstorm. Di dalamnya ada updraft yang kuat dan downdraft yang kuat. Di belakang thunderstorm biasanyaupdraft dan di depannya downdraft (presipitasi). Nah,di bagian updraft ini merupakan bagian dimana udara terangkat ke atas. 
Updraft yang sangat kuat (biasanya terjadi karena ada udara menyebar / divergensi di atas), menyebabkan terjadi tekanan rendah skala lokal. Udara terkumpul dari segala arah di titik dimana terjadi updraft terbesar . Karena beda tekanannya sangat besar dan tiba-tiba, angin yang terkumpul akhirnya berputar dan menimbulkan funnel cloud (awan corong) atau yang disebut tuba cloud. Jika funnel cloud menyentuh permukaan, itulah yang disebut tornado.
Persebaran Tornado

Kalau dilihat dari peta di atas, wilayah yang paling sering mengalami tornado adalah  Amerika serikat. Sekitar 800-1000 tornado menerjang setiap tahun. Lalu bagaimana dengan Indonesia. Yah, seperti yang terlihat pada peta, wilayah kita merupakan wilayah yang lumayan aman dari tornado, kalaupun ada, intensitasnya tidak akan sebesartornadonya Amerika Serikat.

Tingkatan Skala Tornado

Tingkatan skala tornado berdasarkan skala Fujita. Nama ini diambil dari nama penemunya yang seorang meteorologis bernama T. Theodore FujitaSkala Fujita ini memiliki enam tingkatan yaitu:

1. Skala F0 merupakan tingkatan terendah dengan kecepatan angin 40 sampai 72 mph
2. Skala F1 dengan kecepatan angin 73 sampai 112 mph. pada tingkat ini tornado mampu merusak atap bangunan dan mobil kecil.
3. Skala F2, tornado mampu merusak rumah, truk, kereta api dan pepohonan. Kecepatan angin sekitar 113 sampai 157 mph.
4. Skala F3 dengan kecepatan angin 158 sampai 206 mph.
5. Skala F4 dengan kecepatan angin 207 sampai 260 mph yang mampu merusak struktur bangunan rumah.
6. Skala F5 merupakan skala tertinggi dengan kecepatan angin 261 sampai 318 mph. Pada tingkat ini, mobil akan berterbangan di udara dan seluruh truktur bangunan rumah akan luluh lantak di hantamnya.

No comments:

Post a Comment